12 Tips Turunkan Berat Badan dalam 12 Minggu
January 10, 2019Konsumsi 8 Makanan Ini untuk Atasi Inflamasi
February 14, 2019Kasus kelebihan berat badan atau obesitas semakin populer di Indonesia. Asupan kalori berlebih dan aktivitas fisik terbatas menjadi faktor utama munculnya timbunan lemak dalam tubuh. Masyarakat dengan pola hidup yang buruk bisa dengan mudah terserang obesitas. Obesitas memiliki banyak efek negatif bagi orang yang mengidapnya, salah satunya dapat mengakibatkan inflamasi (peradangan) dalam tubuh.
Peningkatan risiko inflamasi dalam tubuh dapat terjadi pada orang dengan obesitas, terutama obesitas sentral yang banyak memiliki lemak dalam perut. Lemak perut atau dikenal sebagai lemak visceral adalah sumber inflamasi yang memicu berbagai masalah kesehatan bagi manusia. Lemak visceral dapat merangsang tubuh untuk memproduksi sitokin, protein yang bisa mempengaruhi produksi insulin dan memicu terjadinya inflamasi dalam tubuh. Para peneliti di bidang kesehatan telah meyakinkan bahwa inflamasi dalam tubuh ini bisa dikaitkan dengan berbagai macam penyakit, seperti diabetes tipe 2 dan jantung. Faktor inflamator yang diproduksi oleh lemak visceral dan asam lemak dapat menyerang organ hati. Serangan ini mempengaruhi produksi kolesterol dan resistensi insulin dalam tubuh kita.
Dilansir dari laman Harvard Medical School, sebenarnya inflamasi adalah respon normal sistem kekebalan tubuh terhadap infeksi. Sel-sel kekebalan tubuh yang disebut makrofag dapat mendeteksi keberadaan bakteri dan virus. Makrofag akan melepaskan sitokin yang mampu memberikan respon anti-patogen dengan meningkatkan aliran darah ke jaringan yang terkena infeksi dan mengumpulkan sel-sel kekebalan tubuh lain dari darah. Mekanisme ini menghasilkan kemerahan, pembengkakan, dan rasa sakit yang dikenal sebagai inflamasi.
Hasil peneltian menunjukkan bahwa pada orang dengan berat badan berlebih memiliki makrofag dalam jaringan lemak lebih banyak dibandingkan dengan orang yang memiliki berat badan ideal. Akan tetapi, makrofag dalam jaringan lemak ini cenderung lebih meningkatkan peradangan. Sitokin yang diproduksi oleh makrofag ini telah terbukti memiliki efek langsung pada resistensi insulin yang menyebabkan diabetes.
Menjauhkan diri dari obesitas ternyata sangat penting untuk kesehatan tubuh Anda,, bukan? Obesitas dapat dicegah dengan pola hidup yang sehat, yaitu mengatur asupan nutrisi harian, mengurangi stress, minum cukup air, dan berolahraga secara teratur. Bagi Anda yang sudah terlanjut memiliki berat badan berlebih dan ingin menurunkannya, hal pertama yang harus dilakukan adalah mengatur pola dan jenis makanan Anda. Hitung kebutuhan kalori harian Anda dan kurangi makanan tinggi kalori.
Pola makan yang baik contohnya adalah makan teratur tiga kali sehari dengan dua kali makanan selingan. Usahakan jarak antara aktivitas makan satu dan yang lain hanya tiga jam saja. Pilih makanan sehat seperti buah dan sayur. Makanlah secara pelan-pelan dan berhentilah sebelum kenyang, karena perut butuh setidaknya dua puluh menit untuk mengirimkan sinyal kenyang pada otak Anda. Melakukan pola hidup sehat adalah cara yang lebih bijak untuk meningkatkan kualitas hidup Anda daripada harus mengonsumsi obat-obatan ketika Anda telah sakit.