Habis Covid-19, Terbit Masalah Jantung?
September 8, 20203 Cara Mudah Kurangi Konsumsi Sodium
October 19, 2020Sejak pandemi COVID-19 merebak, penggunaan masker dalam kehidupan sehari-hari terutama di ruang publik adalah hal wajib. Hal ini tentunya dilakukan untuk menghentikan penyebaran Virus Corona yang salah satunya menyebar melalui materi yang dikeluarkan ketika bernapas. Bahkan saat ini banyak kasus terkonfirmasi COVID-19 yang asimptomatik alias tanpa gejala.
Meski saat ini laju pertambahan kasus COVID-19 di Indonesia belum tampak mereda, aktivitas masyarakat sudah mulai beranjak normal kembali. Dengan penggalakan penggunaan masker dan jaga jarak antar individu, aktivitas perkantoran hingga pusat perbelanjaan pun sudah mulai hidup kembali, termasuk untuk aktivitas olahraga. Pertanyaanya, apakah aman untuk berolahraga menggunakan masker?
Nah menurut American Council on Exercise, kebanyakan orang terutama yang tidak memiliki penyakit kronis seperti asma, bronkitis, dan lain-lain, bisa dan aman untuk berolahraga menggunakan masker. Bagaimana pun, penting untuk tetap memonitor kondisi tubuh ketika berolahraga. Apabila terasa pusing, napas pendek, maupun linglung, intensitas aktivitas fisik yang dilakukan perlu diturunkan dan beristirahat sejenak hingga gejala tersebut hilang.
Memonitor intensitas olahraga memang penting tanpa penggunaan masker, apalagi ketika menggunakan masker. Penggunaan masker mengurangi aliran udara yang akhirnya mengurangi asupan oksigen ke paru-paru. Turunnya kadar oksigen akan membuat detak jantung meningkat dan otot lebih banyak menumpuk asam laktat yang akhirnya menjadi lebih cepat lelah.
Untuk itu, beberapa kategori olahraga seperti High Intensity Interval Training (HIIT) akan menjadi sulit untuk dilakukan. Olahraga dengan intensitas biasa saja seperti jogging ringanpun lebih sulit dan lebih cepat lelah dibanding biasanya. Untuk meminimalisir kelelahan tersebut, intensitas olahraga pun perlu disesuaikan dan butuh penyesuaian dengan beberapa kali sesi workout terlebih dahulu sebelum akhirnya bisa kembali ke intensitas reguler.
Pemilihan masker yang digunakan ketika olahraga pun sangat berpengaruh. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika memilih masker yang tepat terutama untuk berolahraga menurut CDC (2000):
- Ukuran masker yang tepat; cukup untuk melindungi hidung dan mulut
- Kenyamanan; terasa pas di pipi dan hidung sehingga tidak perlu penyesuaian berkali-kali
- Kemudahan bernafas; bila masker yang digunakan membuat sulit bernafas bahkan sebelum berolahraga maka sebaiknya tidak digunakan ketika berolahraga
- Ketepatan bahan; agar masker medis dan N95 difokuskan ke tenaga medis, gunakan masker berbahan kain dan berlapis. Apalagi masker jenis ini juga bisa dicuci-ulang
Selain dalam hal pemilihan, ada beberapa hal lainnya yang perlu diperhatikan dalam penggunaan masker untuk olahraga:
- Cuci tangan sebelum dan sesudah mengenakan masker
- Pelepasan masker dilakukan dari telinga atau sisi belakang masker, bukan bagian depan
- Ketika berbicara atau berinteraksi dengan orang lain, tetap gunakan masker sesuai standar; menutup hidung dan mulut hingga dagu
- Pastikan tidak ada celah di bagian atas hidung, terutama untuk yang berkacamata agar nantinya tidak ada embun
Dengan pemilihan masker dan intensitas yang tepat, olahraga bisa kok tetap dilakukan dengan aman. Apalagi memang olahraga itu penting untuk menjaga kebugaran dan imunitas kita. Tapi yang perlu diingat ketika olahraga, masker bukan pelindung yang sempurna karena virus bisa menyebar dan menempel dimana saja. Untuk itu, physical distancing tetap perlu diperhatikan dan juga selalu cuci tangan secara rutin.