Muhammad Arfian
February 19, 2019Empat Hal yang Bisa Anda Lakukan Ketika Mengalami Inflamasi Kronis
February 25, 2019Stres sudah menjadi sesuatu yang akrab dalam hidup setiap orang. Anda pernah mengalaminya bukan? Perubahan suasana di lingkungan sekitar mampu mengubah kondisi psikologi manusia dan membuat kita harus beradaptasi dengan tekanan dari lingkungan sekitar. Gaya hidup modern juga mempengaruhi tingkat stres dalam tubuh kita. Stres tidak memandang usia karena dapat menyerang siapa saja. Tua maupun muda semua bisa terkena stres.
Tahukah Anda, ternyata stres tak hanya berpengaruh terhadap kondisi kejiwaan seseorang. Stres juga berpengaruh terhadap kondisi kesehatan tubuh kita. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami apa itu stres dan bagaimana dampaknya terhadap kesehatan tubuh. Para ahli menjelaskan bahwa stres adalah keadaan dimana seseorang merasa sangat terbebani dengan kondisi internal individu dan/atau lingkungan sekitar. Stres bukan hanya disebabkan oleh pengalaman atau keadaan buruk saja. Hal baik pun bisa menimbulkan stres terhadap seseorang, misalnya ketika seseorang akan melaksanakan pernikahan yang membuat pikirannya tegang. Atau ketika wisuda yang membuat jantung menjadi berdebar-debar.
Stres mempengaruhi kerja imun
Stres dapat memicu reaksi kimiawi dalam tubuh, yaitu terpompanya hormon stres ke seluruh tubuh. Hormon ini ternyata bisa mengganggu sistem imun tubuh yang dapat berakibat kepada peradangan. Hormon stres dapat mengurangi sel darah putih dan membuat tubuh kita lebih mudah terkena penyakit dan membuat jaringan tubuh kita akan rusak.
Stres dapat mempengaruhi sistem imun dengan dua cara, menimbulkan peradangan kronis yang membahayakan jaringan dan menekan sel-sel imun yang dibutuhkan untuk memerangi infeksi. Paparan konflik sosial kronis yang lama dapat berakibat pada stres tingkat tinggi yang dapat mengarahkan pada fungsi tidak normal dalam sistem imun tubuh. Hal ini dapat menambah kerentanan terhadap infeksi dan penyakit auto-imun. Stres kronis dapat mengurangi kemampuan sistem imun tubuh kita dalam memerangi antigen.
Ketika kita stres, tubuh kita memproduksi hormon stres yang disebut dengan kortisol atau hidrokortison. Kortisol bekerja untuk mempersiapkan tubuh kita dalam menghindari ancaman. Untuk melakukan hal ini, kortisol menekan sistem imun dengan mengurangi jumlah protein yang dibutuhkan untuk mengirim sinyal kepada sel-sel imun lainnya. Hal ini juga mengurangi jumlah sel imun yang disebut dengan limfosit. Limfosit bekerja untuk mengenal dan merespon sel berbahaya dan membunuh antigen yang dapat menyebabkan penyakit. Dengan kadar limfosit yang lebih sedikit, tubuh kita lebih berisiko terhadap infeksi dan penyakit. Terganggunya sistem imun dapat berakibat kepada beberapa penyakit antara lain penyakit kardiovaskular, diabetes, asma, dan penyakit pencernaan.
Ada beberapa cara untuk menghindari stres. Pertama adalah dengan prinsip homeostatis. Artinya, kita harus selalu menempatkan diri kita dalam keadaan yang seimbang. Kedua adalah dengan prinsip coping terhadap stres. Meniadakan penyebab-penyebab stres, secara sadar menghindari stres, dan menarik diri dari lingkungan penuh tekanan juga dapat dilakukan untuk mengurangi stres. Stres tidak dapat kita hilangkan tapi dapat kita kurangi akibatnya.