Olahraga Aerobik untuk Kesehatan jantung

Penyakit jantung menjadi salah satu penyakit paling mematikan di dunia. Di Indonesia, 59,6 persen kematian terjadi karena serangan jantung. Penyakit jantung adalah sebuah kondisi ketika jantung mengalami gangguan dalam berbagai bentuk, seperti gangguan pada pembuluh darah, irama jantung, katup jantung, atau gangguan akibat bawaan lahir. Selain dengan menerapkan pola hidup sehat, olahraga juga penting untuk menurunkan risiko terkena penyakit jantung. Berdasarkan penelitian di American College of Cardiology, olahraga aerobik merupakan salah satu olahraga yang dapat membangun kekuatan kinerja jantung.

Latihan aerobik seperti jogging dan bersepeda merupakan jenis latihan yang melibatkan gerakan tubuh secara intensif sehingga meningkatkan level pernafasan dan kinerja jantung. Gerakan tersebut memerlukan pemompaan darah beroksigen oleh jantung untuk menyuplai oksigen ke otot yang sedang kerja. Anda akan bergerak cukup cepat untuk meningkatkan frekuensi detak jantung dan pernafasan. Namun, apabila Anda memiliki masalah sendi, pilih aktivitas aerobik berdampak rendah, seperti berenang atau jalan santai. Para peneliti menyatakan bahwa latihan aerobik dapat mengaktifkan kembali sistem yang berfungsi membantu membersihkan sel-sel jantung dari mitokondria disfungsional dan membangkitkan tenaga sel-sel yang berada di jantung.

Sebelum melakukan olahraga aerobik, jangan lupakan pemanasan agar Anda tidak mengalami cedera otot. Pemanasan dapat meningkatkan aliran darah dalam tubuh, sehingga otot-otot tubuh dapat bergerak lebih mudah. Selain itu, ketika Anda berolahraga dan jantung tiba-tiba berdebar, jangan merasa terkejut. Olahraga dapat terus dilanjutkan secara teratur, kemudian denyut jantung akan menyesuaikan. Keadaan tersebut menunjukkan adanya perbaikan kinerja jantung ke arah yang lebih baik.

Pada saat berolahraga aerobik, hal lain yang perlu diperhatikan adalah intensitas dan frekuensi. Jangan melakukan olahraga melebih batas kemampuan diri sendiri. Anda dapat mencari tahu dengan cara mengukur denyut nadi per menit. Denyut maksimal seseorang adalah 220 kemudian dikurangi dengan usia. Hasil tersebut adalah denyut nadi maksimal, sehingga ketika berolahraga disarankan agar jangan melebihi denyut maksimal tersebut. Waktu yang digunakan untuk berolahraga juga tidak boleh terlalu lama, cukup 30 sampai dengan 60 menit dan dilakukan 4 kali dalam satu minggu.

Kesibukan bekerja seharusnya tidak menjadi alasan bagi Anda untuk tidak berolahraga. Walaupun Anda merasa lelah dan malas, tetap luangkan waktu untuk berolahraga. Anda dapat menyelipkan olahraga di sela-sela aktivitas di kantor. Lakukan senam kecil atau peregangan di sela-sela aktivitas. Cara tersebut merupakan salah satu cara paling mudah untuk membuat tubuh berkeringat dan melatih kinerja jantung. Hadirnya inovasi cSport juga bisa membantu tubuh Anda agar tetap bugar meskipun tidak punya waktu untuk berolahraga. Pakailah cSport 4-6 jam per hari, 3-4 kali seminggu untuk membantu melancarkan peredaran darah hingga tingkat sel, membuang zat-zat sampah tubuh (detoksifikasi), meregenerasi sel-sel rusak, mencegah keriput pada kulit, dan menjaga usia sel awet muda.

Perlu Anda ingat, jangan langsung melakukan olahraga aerobik setelah makan. Tunggu satu hingga dua jam setelah makan. Perut yang berisi makanan dapat terkejut jika tubuh langsung olahraga. Anda bisa mengalami kram perut bahkan sampai muntah. Selamat berolahraga!