Laki-Laki Lebih Rentan Terkena Obesitas dan Diabetes dibanding Wanita Akibat Perbedaan Imunitas Tubuh

Credit: CC0 Public Domain
Diabetes Tipe 2 Disebabkan Oleh Kelebihan Lemak di Liver yang Melimpah ke Pankreas
December 29, 2019
Photo by Giulia Bertelli on Unsplash
Habis Covid-19, Terbit Masalah Jantung?
September 8, 2020
Credit: CC0 Public Domain
Diabetes Tipe 2 Disebabkan Oleh Kelebihan Lemak di Liver yang Melimpah ke Pankreas
December 29, 2019
Photo by Giulia Bertelli on Unsplash
Habis Covid-19, Terbit Masalah Jantung?
September 8, 2020

Apa implikasinya bagi pengguna cSport?

Para ilmuwan telah lama mengetahui bahwa laki-laki lebih rentan terkena obesitas dan penyakit terkait metabolisme, sedangkan wanita lebih mudah terkena penyakit autoimun seperti radang sendi. Akan tetapi selama ini penyebabnya tak diketahui.

Hasil penelitian terbaru oleh tim dari Doherty Institute dan the Walter and Eliza Hall, Universoty of Melbourne, Australia yang dipublikasikan di majalah Nature hari ini seperti yang dikutip oleh Medical Express menunjukkan bahwa hal itu berkaitan dengan perbedaan yang mendasar pada sistem imunitas tubuh laki-laki dan perempuan. Rendahnya imunitas tubuh pada laki-laki dibanding wanita menyebabkan laki-laki lebih mudah terkena obesitas dan penyakit terkait obesitas seperti jantung, stroke dan diabetes.

Dalam pengamatan tersistematis terhadap kelompok tikus, tim peneliti Melbourne ini menemukan perbedaan yang signifikan pada jumlah dan fungsi sel imunitas yang disebut regulator T-cell (Treg) pada jaringan adipose (lemak) pada kelompok tikus jantan dan betina.

Sel imunitas Treg berperan penting dalam menekan terjadinya inflamasi (peradangan) dalam tubuh maupun autoimun, dan juga berfungsi menjaga agar jaringan tubuh tetap sehat, termasuk jaringan lemak (adipose).

Jaringan adipose terutama jaringan lemak di daerah perut (visceral fat) bukan hanya berfungsi sebagai penyimpan energi tubuh dalam bentuk lemak, tetapi juga berperan penting sebagai jaringan endokrin yang memproduksi hormon yang mengatur metabolisme tubuh, nafsu makan dan juga inflamasi pada jaringan lemak ini. Kerusakan fungsi pada jaringan ini, misalnya akibat obesitas, bisa menyebabkan penurunan sensitifitas terhadap insulin yang berakibat pada penyakit diabetes tipe 2.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Dr. Ajithkumar Vasanthakumar sebagai peneliti utama dan tim, ditemukan bahwa jumlah sel Treg pada kelompok tikus jantan jauh lebih besar dibanding pada kelompok tikus betina.

Di samping itu penelitian ini mengungkap bahwa di dalam jaringan adipose juga ditemukan sel jaringan penyangga spesifik hanya pada tikus jantan yang disebut sel stroma yang berperan langsung untuk memproduksi hormon seksual testosteron. Sel stroma ini juga berfungsi untuk merekrut sel Treg ketika terjadi inflamasi pada jaringan lemak (adipose). Kelemahan pada sel stroma dimungkinkan terkait dengan penyebab terjadinya penurunan produksi hormon testosteron, terjadinya inflamasi pada jaringan lemak dan berakibat pada obesitas.

SARAN BUAT PENGGUNA CSPORT

cSport bekerja memberikan stimulasi listrik secara mikro terhadap jaring sel guna meningkatkan metabolisme sel dan menyerap kalori tubuh. Berdasarkan hasil penelitian ini, bagi pengguna cSport disarankan untuk mengatur intensitas (voltase) alat cSport kombinasi antara menengah dan kuat untuk pembakaran kalori dan lemak tubuh, dan voltase rendah hingga sedang untuk mengurangi terjadinya inflamasi.

Comments are closed.