Kesalahan Jutaan Orang Saat Minum Air Lemon untuk Diet
January 10, 201912 Tips Turunkan Berat Badan dalam 12 Minggu
January 10, 2019Anda pasti pernah mendengar mengenai pengukuran indeks massa tubuh (IMT) atau body mass index (BMI) bukan? Indeks massa tubuh adalah hitungan standar yang dipakai untuk menentukan golongan berat badan sehat dan tidak sehat seseorang. Indeks massa tubuh dapat diukur dengan membagi berat badan dalam kilogram dengan tinggi badan dalam meter kuadrat.
Misalnya, Anda memiliki berat badan 75 kilogram dengan tinggi badan 1.65 meter. Indeks massa tubuh Anda diukur dengan membagi berat badan dengan kuadrat tinggi badan: 75/(1,65×1,65) = 27,5. Kemudian bandingkan IMT anda (27,5) dengan kategori berat badan berikut
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, Anda termasuk dalam kategori kelebihan berat badan. IMT di atas 30 atau obesitas biasanya diasosiasikan dengan meningkatnya risiko penyakit kronis hingga kematian seseorang.
IMT adalah metode penentuan kategori berat badan yang mudah dilakukan. Setidaknya hasil perhitungan IMT dapat menjadi peringatan atas bahaya penyakit kronis yang disebabkan oleh obesitas. Meskipun demikian, ternyata pengukuran IMT tidak bisa menjadi tolok ukur berat badan ideal atau status kesehatan seseorang. Pasalnya, pengukuran IMT tidak memperhitungkan proporsi kepadatan tulang, otot, dan lemak dalam tubuh.
Otot ternyata 18% lebih padat daripada lemak, dan tulang jauh lebih padat dibandingkan otot. Jika Anda memiliki tulang yang kuat, massa otot optimal, dan sedikit lemak pada tubuh, Anda akan dikategorikan kelebihan berat badan oleh standar perhitungan IMT. Perhitungan IMT juga tidak mempertimbangkan tipe dan distribusi lemak pada tubuh Anda. Padahal distribusi lemak pada tubuh merupakan faktor penting untuk menentukan status kesehatan Anda.
Orang kurus bisa saja tetap mempunyai perut buncit atau mengidap diabetes. Di sisi lain, seorang atlet dengan badan kekar bisa memiliki IMT di atas normal karena massa ototnya membuatnya lebih berat. Memiliki berat badan di atas normal ternyata tidak selalu berarti buruk sebab banyak di antara mereka yang dinyatakan sehat. Hasil perhitungan IMT yang rendah bisa juga disebabkan oleh faktor lanjut usia atau penyakit tertentu.
Perhitungan IMT bahkan mengabaikan perbedaan usia, jenis kelamin, dan lingkar pinggang. Pria dan wanita jelas memiliki struktur tubuh dan fisik yang berbeda. Pria memiliki massa tulang dan otot yang lebih besar daripada wanita. Sehingga dengan nilai IMT yang sama, wanita bisa memiliki persentase lemak tubuh lebih tinggi daripada pria. IMT tidak pula memperhatikan lingkar pinggang, padahal lingkar pinggang di atas rata-rata adalah indikator lain dari obesitas dan risiko penyakit kronis. Bisa saja orang kurus dengan IMT kurang dari 23 memiliki perut buncit dengan persentase lemak visceral yang tinggi. Fakta ini menunjukkan bahwa perhitungan IMT tak sepenuhnya bisa digunakan untuk menunjukkan kesehatan tubuh dan risiko penyakit seseorang.
Jadi jangan hanya terpaku pada angka IMT dan berat badan Anda saja. Massa otot, kepadatan tulang, dan lingkar pinggang juga perlu diperhatikan untuk mengetahui kondisi kesehatan tubuh Anda secara komprehensif karena tubuh setiap orang berbeda-beda. Hal yang paling penting adalah selalu lakukan gaya hidup sehat dengan menjaga asupan makanan dan berolahraga secara teratur.