Bahaya Lupus dan Pencegahannya

inflamasi kronis
Empat Hal yang Bisa Anda Lakukan Ketika Mengalami Inflamasi Kronis
February 25, 2019
air alkali kesehatan
Air Alkali untuk Kesehatan
April 29, 2019
inflamasi kronis
Empat Hal yang Bisa Anda Lakukan Ketika Mengalami Inflamasi Kronis
February 25, 2019
air alkali kesehatan
Air Alkali untuk Kesehatan
April 29, 2019

Apa yang Anda pikirkan ketika mendengar kata Lupus? Siswa SMA berjambul dan sering makan permen karet? Bukan. Lupus adalah salah satu Penyakit Tidak Menular yang memiliki angka kematian besar di dunia. Di Indonesia sendiri, angka penderita Lupus berada pada 1.250.000 jiwa. Dikenal sebagai “penyakit seribu wajah”, Lupus harus menjadi penyakit yang diwaspadai khususnya perempuan Indonesia.

 

Apa itu Lupus?

 

Lupus adalah penyakit peradangan auto-imun kronis yang memberikan efek ganda ke beberapa sistem organ. Pengertian lain Lupus adalah istilah yang digunakan saat sistem kekebalan tubuh seseorang menyerang tubuhnya sendiri. Biasanya, sangat sulit untuk menemukan ciri-ciri awal orang yang terkena lupus. Terdapat beberapa jenis penyakit Lupus antara lain neonatal and pediatric lupus erythematosus (NLE); discoid lupus erythematosus (DLE); druginduced lupus (DIL); dan systemic lupus erythematosus (SLE).

 

NLE merupakan jenis penyakit Lupus yang jarang terjadi. NLE biasanya menyerang bayi berusia 4-6 bulan. Jenis penyakit ini disebabkan oleh auto-antibodi masa kehamilan yang masuk melalui plasenta bayi. NLE menyerang organ jantung, hati, dan kulit. Bayi yang terkena NLE biasanya berkembang dengan tidak sehat bahkan bisa menghadapi kematian.

 

DLE merupakan penyakit Lupus dengan ciri-ciri luka parah dan radang kulit atropik (sensitif dengan paparan sinar matahari). Penderita DLE umumnya adalah perempuan berusia 20 sampai 40 tahun dan banyak menyerang orang Afrika dan Amerika. Biasanya orang yang pernah menderita DLE akan berpotensi terkena SLE. Ciri fisiknya apabila terjangkit antara lain biopsies (lepasnya jaringan kulit) pada kulit kepala, wajah, leher, atau lengan. Penyakit Lupus jenis ini bisa dicegah dengan pemakaian tabir surya.

 

Dua penyakit Lupus lainnya adalah DIL dan SLE. DIL merupakan penyakit Lupus yang diakibatkan oleh penggunaan obat. Sementara SLE adalah jenis penyakit Lupus yang banyak diderita di dunia. SLE sering disebut sebagai “penyakit seribu wajah” karena tidak diketahui penyebabnya. Di Indonesia, penyakit Lupus yang sering terjadi adalah Lupus tipe SLE. Gejalanya adalah mudah lelah, sakit kepala, nyeri sendi, demam, anemia, nyeri dada ketika menarik nafas panjang, ruam kemerahan, sensitif terhadap cahaya, rambut rontok, pendarahan tidak normal, sariawan, dan jari-jari pucat kebiruan.

 

Siapa saja yang beresiko terserang Lupus?

 

Faktor genetik, hormonal, kondisi imun tubuh, dan lingkungan mempengaruhi berkembangnya penyakit ini. Faktor keturunan bisa menjadi potensi terkena penyakit Lupus. Sekitar 27% keturunan pertama dari Odapus (orang dengan penyakit Lupus) beresiko terkena penyakit Lupus.

 

Faktor hormonal antara lain perempuan lebih berisiko terkena penyakit Lupus karena mereka mengalami menstruasi. Orang-orang yang paling berisiko terkena Lupus adalah perempuan yang sedang dalam masa merawat atau membesarkan anak. Hal ini berhubungan dengan meningkatnya risiko terkena Lupus dengan meningkatnya kadar hormon estrogen dalam tubuh. Meskipun demikian, laki-laki juga berisiko terkena Lupus.

 

Faktor lingkungan antara lain infeksi, stres, antibiotik, cahaya ultraviolet, obat-obat tertentu, dan juga merokok. Berbeda dengan HIV/AIDS yang diakibatkan oleh melemahnya sistem imun tubuh, kondisi imun odapus sangatlah kuat sehingga menyebabkan Lupus.

 

Pencegahan serangan lupus

 

Tentu Anda sepakat dengan pepatah mencegah lebih baik daripada mengobati. Berikut ini adalah lima langkah untuk menghindari serangan lupus yang bisa Anda lakukan sejak saat ini:

  1. Kurangi kontak langsung yang berlebihan dengan sinar matahari. Pemakaian tabir surya penting untuk menghindar dari terjangkitnya penyakit lupus.
  2. Berhentilah merokok. Paparan racun pada asap rokok dapat memicu timbulnya lupus.
  3. Hindari stres. Stres adalah salah satu jalan datangnya penyakit dalam tubuh Anda.
  4. Jaga pola makan. Makanan berkalori tinggi ternyata bisa membuat sel-sel imun penyebab lupus menjadi lebih aktif. Kurangi konsumsi makanan olahan atau cepat saji karena mengandung bahan sintetis seperti pengawet dan pewarna.
  5. Berolahraga secara teratur. Olahraga membuat tubuh aktif bergerak. Jangan sampai Anda mengeluhkan nyeri sendi yang biasanya menjadi tanda awal lupus.

 

Kesimpulannya, pola hidup sehat menjadi kunci agar tubuh Anda tidak mudah terserang penyakit, termasuk lupus. Perlu Anda ingat, lupus bukanlah penyakit menular. Jangan takut jika harus berinteraksi dengan penderita lupus. Jika keluarga Anda telah menjadi odapus, pastikan agar ia rutin memeriksakan diri ke dokter spesialis rheumatology. Odapus bisa hidup selayaknya orang normal. Beri dukungan kepada mereka agar terus memiliki semangat hidup.

Comments are closed.